Seorang mucikari di sebuah rumah pelacuran kebingungan, karena pada sebuah malam yang sangat ramai ia kehabisan wanita. Untung dia cepat berpikir dan bertindak. Ia pergi ke sebuah toko sex terdekat dan membeli boneka wanita terbuat dari karet yang ditiup. Jika boneka tersebut dirias dan diletakan sedemikian rupa di bawah cahaya, pelanggan hidung belang tidak bisa lagi membedakannya dengan wanita yang asli.
Datang seorang pelanggan aneh yang pastinya ingin menikmati barang saru yang ada. Si mucikari langsung menyilakan pelanggan untuk masuk ke kamar seraya mengumbar kebolehannya. Tanpa sungkan pelanggan masuk ke kamar, namun beberapa saat kemudian ia keluar. Dengan tidak sabar mucikari segera mendekati pelanggan.
“Bagaimana? Bagaimana? Istimewa ‘kan?”
“Entahlah,” sahut pelanggan sambil geleng-geleng kepala. “Saya baru hanya menggigit kelentitnya, ia sudah kentut dan berhembus keluar jendela...”